Peristiwa Kejahatan HAM Internasional
Berikut beberapa peristiwa kejahatan
HAM Internasional :
1. Kekejaman
rezim Adolf Hitler.
Adolf Hitler merupakan pemimpin partai
NAZI yang kemudian memenangkan pemilu Jerman. Hitler dianggap sebagai orang
paling kejam dieranya. Banyak pelanggaran HAM yang dilakukannya, sikap
otoriternya membawa pada penangkapan dan pengasingan terhadap musuh politik
yang menentangnya. Kemudian pembunuhan masal dan pengusiran bangsa Yahudi dari
jerman. Kemudian melakukan pembantaian di Cekoslovakia dan Austria untuk
menduduki negara tersebut. Adofl Hitler juga merupakan salah satu tokoh pemicu
lahirnya perang dunia ke II. Hitler kemudian ditemukan meninggal di dalam
bunker bersama istrinya karena bunuh diri. Namun ada banyak versi tentang
kematian Adolf Hitler yang dapat anda baca di sini.
2. Pelanggaran
HAM uni soviet kepada Afganistan
Sejak tahun 1979 sampai tahun 1990-an
tentara Uni Soviet yang sekarang telah terpecah menjadi beberapa negara
melakukan penyerangan secara terus menerus kepada Afganistan. 85.000 tentara
ditempatkan di Afganistan dengan alasan untuk menjaga perdamaian, namun pada
kenyataannya tentara tersebut menyerang siapapun yang terlihat mencurigakan.
Banyak orang menjadi korban dari intervensi tersebut baik dari kalangan militer
ataupun orang sipil.
3. Pelanggaran
HAM Israel di Palestina.
Israel yang merupakan sebuah wilayah
yang terbentuk dari perkumpulan orang-orang Yahudi yang mengungsi kewilayah
palestina. Orang-orang Yahudi yang diterima baik oleh bangsa Palestina kemudian
membentuk sebuah negara bernama Israel. Israel kemudian sedikit demi sedikit
mulai memperluas wilayahnya dengan mengusir penduduk asli. Dengan bantuan
Amerika Serikat sekarang Israel menguasai sebagian besar wilayah palestina,
sedangkan palestina sendiri sekarang hanya memiliki wilayah kecil yang terletak
ditengah negara Israel. Israel mengembargo Palestina dari segala bentuk bantuan
dan komunikasi dengan luar. Israel beberapa kali melakukan penyerangan langsung
terhadap Palestina.
Sudah ribuan bahkan ratusan ribu warga
Palestian menjadi korban. Bahkan relawan yang ingin membantupun ikut menjadi
korban. Palestina yang sekarang ini sedang berjuang untuk mendapatkan pengakuan
dari PBB sebagai suatu negara dan lemudian menjadi anggota PBB menghadapi
sebuah kehidupan yang sangat memprihatinkan. Mulai dari anak-anak dan wanita
yang seharusnya dilindungi menurut Hukum Internasional tentang peperangan
kemudian ikut berperang.
4. Pelanggaran
HAM di Mesir.
Rezim Hosni Mubbarak yang sudah beumur
lebih dari empat dekade akhirnya harus terhenti di tangan rakyat mesir sendiri.
Selama berminggu-minggu ratusan ribu warga Mesir turun ke jalan dan menyerukan
pencopotan Mubbarak dari jabatannya sebagai presiden Mesir. Hal ini dipicu oleh
ketidak puasan warga karena krisis ekonomi dan politik yang dialami Mesir.
Presiden ini dianggap oleh sebagian warga Mesir sebagai presiden yang baik
karena selalu memperhatikan rakyat kecil. Namun sikap glamor dan otoriternya
membuat sebagian besar lainnya tidak menghendaki Mubbarak memimpin Mesir lagi.
Selama berminggu-minggu ratusan warga menjadi korban, banyak dari mereka yang
akhirnya meninggal dunia. Tentara membubarkan domonstrasi dengan pasukan
berkuda, menabrakan mobil kearah dan menembakkan peluru tajam pengunjuk rasa.
Namun akhirnya, wilayah-wilayah yang dikuasai pemerintah dapat diambil alih
oleh demonstran setelah militer membelot untuk membela oposisi di banding
membela Mubbarak. Tak lama Hosni Mubbarak yang terkepung oleh ratusan warga
Mesir dan bersembunyi di dalam selokan ditemukan warga dan akhirnya meninggal
di tangan rakyat yang pernah ia pimpin sendiri.
Dalam kasus ini terdapat dua
pelanggaran HAM, yang pertama pelanggaran oleh presiden Mesir sendiri dan yang
kesua adalah pelanggaran HAM yang dilakukan oleh rakyat Mesir karena tidak
memberi kesempatan Mubbarak untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di
hadapan hukum dengan menyiksa dan membunuhnya.
5. Krisis suriah di bawah
pimpinan bassar al ashad.
Seperti halnya di Mesir. Beberapa warga
suriah ingin mereformasi pemerintahan yang mereka anggap sudah tidak berjalan
semestinya. Namun perjuangan rakyat terbilang sangat sulit dan mustahil. Karena
kali ini pemerintah benar-benar menguasai militer. Oposisi yang memimpin
aksipun kesulitan untuk melawan dan akhirnya mereka terdesak dan keluar dari
pusat kota. Kerusuhan ini berubah menjadi sebuah perang saudara yang menurut
penghitungan PBB telah menelan korban jiwa lebih dari 60.000 warga suriah, dan
sekitar 500 warga asing meninggal dunia. Selain itu di pihak pemerintah sekitar
12.000 tentara meninggal dunia.
Perang saudara ini juga membuat negara
lain ikut berperang seperti Turki yang telah kehilangan 2 pilot F-4 setelah
pesawatnya ditembak. Kemudian Jordania yang ikut merasakan dampak perang dan
mengancam akan menyerang Suriah. Sampai sekarang krisis yang sedang dihadapi
Suriah sedang dalam perbincangan oleh bangsa Eropa dan Amerika. Mereka
mengusahakan berbagai cara untuk menghentikan peperangan ini karena dianggap
telah melanggar HAM rakyat Suriah.
6. Pelanggaran
HAM oleh Mussolini di Italia
Pelanggaran HAM di negara Italia tahun
1924 tergolong pelanggaran HAM terberat di dunia. Aktor utamanya adalah Benito
Mussolini, yang memimpin faham fasisme di Italia. Mussolini memerintah di
Italia dalam periode 1924 hingga 1943. Selama 19 tahun masa pemerintahannya, ia
dikenal sebagai seorang pemimpin yang otoriter, dan tidak segan membunuh
orang-orang yang tidak sepaham dengannya. Kekejama Mussolini ini berlaku kepada
siapa pun tanpa pandang bulu. Benito Mussolini juga termasuk salah satu
pencetus Perang Dunia II. Ia turut berkoalisi dengan Adolf Hitler dari Jerman
untuk melawan sekutu pada World War 2.
7. Tahun 1960 di Republik Afrika Selatan
Ketika rezim apartheid yang didominasi
oleh orang-orang kulit putih berhasil menguasai pemerintahan yang ada di Afrika
Selatan, mereka melakukan kebijakan yang
merugikan warga kulit hitam. Hal ini terjadi pada tahun 1960. Orang-orang kulit
putih yang menguasai Afrika Selatan melakukan tindakan yang semena-mena
terhadap warga kulit hitam. Diantara peristiwa yang memakan korban adalah
terbunuhnya 77 orang dari kalangan sipil pada peristiwa Sharpeville. Demikian juga pada tahun 1976 terjadi peristiwa berdarah
yang menewaskan banyak warga sipil, terutama murid-murid sekolah.
8. Tahun 1979 di Uni Soviet
Negara Uni Soviet yang sekarang telah pecah menjadi
negara Rusia, telah melakukan penyerangan yang berkepanjangan
di negara Afganistan yang telah berlangsung sejak tahun 1979
hingga 1990-an. Sejumlah pasukan perang sebanyak 85 ribu tentara didatangkan
langsung dari Uni Soviet untuk bertempur di Afganistan. Hal ini membuat banyak
korban jiwa yang berjatuhan di Afganistan, baik korban militer maupun warga
sipil.
9. Tahun 1992-1995 di
Serbia dan Bosnia
Pada periode tahun
1992-1995 terjadi perang sipil di negara Bosnia yang dipimpin
oleh Radofan Karadzic. Dalam perang di Bosnia tersebut, terjadi
pembunuhan massal yang dilakukan terhadap 8000 warga muslim Bosnia di
Srebenica. Srebenica adalah daerah kantong bagi
penduduk-penduduk Muslim yang tinggal di Bosnia. Dalam perang tersebut Radofan
Karadzic bertekad untuk melakukan pembersihan etnis kepada warga non Serbia.
10. Peristiwa Rwanda
Genosida di Rwanda (Rwandan Genocide) adalah sebuah pembantaian lebih
dari 1,000,000 jiwa suku Tutsi dan suku Hutu moderat oleh sekelompok ekstrimis
Hutu yang terjadi dalam periode 100 hari pada awal bulan April tahun 1994. Pada
saat jaman penjajahan oleh Belgia, terjadilah suatu diversifikasi suku, yang
dilakukan oleh Belgia, yaitu kepada suku Hutu.Para penjajah Belgia lebih
memilih orang-orang dari suku Tutsi untuk menjalankan pemerintahan daripada
Orang-orang yang berasal dari suku
Hutu. Mereka mempekerjakan suku Tutsi untuk pekerjaan “kerah putih” yaitu
pekerjaan yang lebih tinggi posisinya sedangkan untuk “kerah biru” yaitu posisi
yang lebih rendah, dan pekerja kasar diberikan kepada suku Hutu yang sebenarnya
merupakan penduduk mayoritas di Rwanda.
Secara tidak langsung, Belgia mengadu domba kedua suku ini. Hal inilah
yang menjadi awal dari timbulnya benih-benih kebencian, keirihatian, dan
kecemburuan sosial yang akut dan mengakar.Setelah beberapa tahun kemudian,
tepatnya di tahun 1994, terjadilah pembantaian besar-besaran yang dikenal
dengan Rwandan Genocide
Sumber :
2.http://zakipedia.blogspot.com/2013/02/inilah-kasus-kasus-pelanggaran-ham.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar