TANAH AIR BETA (2010)
Sutradara : Ari Sihasale
Produser : Mildo Seran
Nia Zulkarnaen
Pemeran : Alexandra
Gottardo sebagai Tatiana
Griffit Patricia sebagai Merry
Ashrul Dahlan sebagai Abu Bakar
Thessa Kaunang sebagai Cik Irene
Lukman Sardi sebagai Lukman
Tahun 1998. Timor-Timur berpisah
dari Indonesia, membuat perpisahan harus terjadi. Banyak keluarga yang
mendapatkan konflik internal antara tetap berada di Indonesia, yakni di
Kupang atau memutuskan berpindah ke Timor Timur. Sebuah keluarga yang ayahnya
sudah wafat adalah salah satu keluarga yang menerima konflik tersebut.
Merry memutuskan untuk memilih tetap
berada di Indonesia dan bersekolah di sekolah kecil yang berguru ibunya,
Tatiana. Mereka berdua berpisah dengan kakak Merry, Mauro yang memilih tinggal
di Timor Timur bersama pamannya. Dirumah mereka, mereka berteman
dengan pemilik toko kelontong; Koh Ipin dan Cik Irene.
Disekolah, Merry adalah korban
kejahilan teman sebayanya, Carlo yang sebenarnya hanya menginginkan
seorang adik. Ia dirawat oleh seorang keturunan Arab bernama Abu
Bakar yang juga bersahabat dengan Tatiana setelah Ibu Carlo meninggal.
Tatiana rajin pergi ke pengungsian untuk bertemu seorang relawan bernama Lukman
untuk mencari tahu info mengenai Mauro.
Di antara potret sosial tentang kehidupan
di pengungsian itu, Merry menduga ibunya sakit keras karena terbatuk-batuk.
Dokter puskesmas kenalan Tatiana dan Merry, Dr. Joseph diminta Merry
untuk memeriksa Tatiana. Tatianapun diperiksa oleh Dr. Joseph, dan dibantu oleh
Abu Bakar. Tatiana diceritakan oleh Abu Bakar mengenai berita yang disampaikan
Lukman tentang Mauro beberapa hari yang lalu yang membuat Merry gembira karena
menduga Mauro akan ke tempatnya. Ternyata Mauro yang berada disana tidak
menyukai ibunya yang tidak pernah menengoknya, padahal itu semua adalah salah
kaprah karena waktu tiba Mauro dan Tatiana selalu tidak sama. Maka, Mauro
hanya meminta Merrylah yang bertemu dengannya.
Hal yang diceritakan di puskesmas
itu didengar oleh Merry yang ingin menjenguk ibunya, Merrypun bertekad pergi ke
perbatasan sendirian dengan uang tabungannya. Cik Irene berbaik hati memberikan
bekal untuk Merry. Merrypun pergi sendiri dengan menggunakan bus hingga
sampai ke terminal terdekat dengan perbatasan (yang juga masih sangat jauh dari
perbatasan). Bertanya kepada seorang sopir, ia mengetahui jalan ke perbatasan
dan nekat berjalan kaki.
Abu Bakar dan Tatiana yang baru saja
pulang, mengetahui Merry sudah tidak ada. Tatianapun menduga Merry mendengar
pembicaraannya dengan Abu Bakar. Abu Bakarpun segera menyuruh Carlo untuk
mencari Merry. Carlo sampai ke terminal terakhir dan mendapat info dari sopir
yang ditanyai Merry. Carlo juga berjalan kaki, tapi ia beruntung menemukan mobil pengangkut.
Iapun ikut dan berhasil menemukan Merry dijalan. Segera setelah ditinggal oleh
mobil pengangkut, Merry pingsan. Merrypun dibawa ke puskesmas terdekat dan
cukup sehat untuk melanjutkan perjalanan.
Perjalanan yang mereka lalui tidak
mudah karena sedikitnya kendaraan yang lewat. Usaha yang ulet membuat mereka
sampai di perbatasan. Mereka bertemu Lukman, Merry menunjukkan foto keluarganya
dan hubungan darahnya denga Mauro dan Tatiana. Lukman mengatakan bahwa Mauro
sudah sampai di perbatasan. Merry dan Carlo pergi ke perbatasan dimana keluarga
yang berpisah saling bertemu. Disana, lewat lagu Kasih Ibu, Merry bertemu
dengan Mauro. Saat mereka tengah berangkulan, Merry meluruskan kesalah pahaman
Mauro. Tepat saat itu, Tatiana dan Abu Bakar datang. Tatiana segera pergi ke
Mauro dan Merry dan berpelukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar