Kamis, 12 Juni 2014

Resensi film tentang Hak Asasi Manusia

Denias
Senandung di Atas Awan



Sutradara                     : John de Rantau
Produser                      : Nia Zulkarnaen
                                      Ari Sihasale
Penulis                         : Jeremias Nyayangoen
                                      Monty Tiwa
Pemeran                      : Albert Thom Joshua Fakdawer
                                      Ari Sihasale
                                      Nia Zulkarnaen
                                      Marcella Zalianty
                                      Michael Jsakarimilena
                                      Mathias Muchus
                                      Audrey Papilaya

Salah satu film yang menceritakan Hak Asasi Manusia adalah Denias "Senandung di Atas Awan". Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih ini. Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang bernama Janias. Dalam film ini juga dapat kita lihat keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya. Selain itu kesulitan dan perjuangannya dalam meraih cita-citanya pun tergabar dan diceritakan dengan baik di dalam film ini
            Film Denias dikemas sederhana, dengan bahasa sederhana, bercerita tentang kisah nyata seorang anak yang sangat ingin bersekolah. Denias (Albert Fakdawer) anak seorang petani di daerah pelosok di pulau Papua di desa Arwanop. Denias kehilangan ibunya yang meninggal akibat kebakaran yang menimpa dirumahnya. Pada  malam sebelum kematian ibunya, ia sempat berpesan kepada Denias “Sekolahlah Denias. Kalau kamu pintar gunung pun takut sama kamu”. Ini adalah kata kunci dari film ini, kata yang sederhana tapi berbobot dan filosofis.
        Ada dua tokoh lagi yang membuat Denias semakin bertekat dan memperjuangkan keinginannnya untuk bersekolah yaitu figur Pak Guru (Mathias Muchus) dan seorang TNI yang menjadi sahabatnya Maleo (Ari Sihasaleh) yang menjadi guru sementara ketika Pak Guru harus pulang ke Jawa di desa Arwanop itu. Maleo sempat mengajari Denias pengetahuan akan kepulauan Indonesia, Maleo pun membuatkan puzzle peta kepulauan Indonesia untuk Denias.
            Satu pesan penting dari Maleo yan diingat  Denias adalah sekolah bias dilakukan di mana saja. Maleo juga mengatakan, di balik gunung ada sekolah dengan fasilitas yang bias dijadikan tempat untuk Denias meneruskan sekolahnya. Dengan fasilitas ala-kadarnya Maleo mengajar anak-anak daerah terpencil ini dengan pengetahuan-pengetahuan dasar. Namun sayang persahabatan antara Denias dan Maleo harus berakhir karena Maleo ditugaskan di tempat lain.
            Ayah Denias tidak begitu memahami keinginan anaknya untuk bersekolah, ia pikir cukuplah Denias menjadi seperti dirinya. Namun pesan sang ibu selalu mengiang-ngiang bahwa “gunung takut sama orang pintar”. Maka, Denias pun akhirnya bertekat untuk memperjuangkan haknya untuk bersekolah di tempat yang memiliki fasilitas yang layak. Akhirnya Denias pergi dari desanya, melintasi gunung mencapai kota untuk mana ia dapat bersekolah. Disinilah kisah petualangan Denias mengarungi hutan dan sungai-sungai. Denias yang penuh harapan melakukan perjalanannya dengan gembira sambil bernyanyi atau  bersenandung seperti judul filmnya.
            Akhirnya Denias menemukan sebuah sekolah dasar seperti yang pernah diceritakan Maleo, dan disitu ia bertemu dengan anak gelandangan yang  bernama Enos. Denias pun berteman dengan Enos dan berbagi cerita, ia menyatakan keinginannya untuk masuk ke sekolah itu. Enos mengatakan itu sesuatu yang tidak mungkin karena Denias tidak mempunyai orang yang bisa membiayainya masuk ke sekolah itu. Lama kelamaan ia memberanikan diri bicara dengan salah satu guru untuk menyatakan keinginannya. Denias diarahkan untuk menemui Ibu Gembala (Marcella Zalianty), melihat kegigihan Denias dan juga kepandaiannya, ibu Gembala mau memperjuangkannya untuk bisa sekolah sekaligus diterima di asrama sekolah yang dikelola oleh pengurus asrama yang diperankan oleh Nia Zulkarnaen. Akhirnya keinginan Denias untuk dapat bersekolah di tempat yang layak dapat terwujud.

Resensi film tentang Nasionalisme

KING (2009)



Sutradara                     : Ari Sihasale
Produser                      : Ari Sihasale
Penulis                         : Dirmawan Hatta
Pemeran                      : Rangga Raditya
                                      Lucky Martin
                                      Surya Saputra
                                      Mamiek Prakoso
                                      Ariyo Wahab
                                      Wulan Guritno
                                      Aa Jimmy
                                      Valerie Thomas
                                      Jonatan Chistie

Nun jauh di pelosok, di Jampit, salah satu kelurahan di Banyuwangi, cerita ini berasal. Adalah Pak Tejo (Mamik Prakoso) yang memiliki anak semata wayang bernama Guntur (Rangga Raditya). Pak Tejo sangat tergila-gila pada olah raga bulutangkis hingga hampir seluruh hidupnya ‘mengabdi’ untuk bulutangkis. Mulai dari menjadi komentator pertandingan tepok bulu di kampungnya, menjadi pengumpul bulu untuk dijual di sentra pembuatan kok, memakai jaket bertuliskan Indonesia setiap hari, hingga mendidik anaknya untuk bisa menjadi pemain bulutangkis yang hebat, seperti King-Liem Swie King idolanya.

Sebuah keinginan mulia. Pak Tejo mendidik Guntur dengan keras, scot jam, lari keliling hingga memarahinya jika kalah dalam pertandingan. Guntur yang merasa semua yang ayahnya lakukan adalah tindakan yang sewenang-wenang, semua yang dilakukannya adalah hukuman. Guntur memberontak dalam diamnya. Karena dia tahu ayahnya adalah keluarga satu-satunya, Ibunya sudah meninggal. Jadi sedapat mungkin Guntur jarang membantah kata-kata ayahnya meskipun dalam hati dia sangat kesal.
Dalam sebuah pertandingan antar sekolah, Guntur yang tidak punya raket, tiba-tiba saja diberi raket oleh Raden sahabatnya, yang mengatakan bahwa raket tersebut dipinjami oleh Raino (Aryo Wahab) yang juga pemain badminton tingkat kampung. Gunturpun akhirnya bisa bertanding dan menang, sayang raketnya rusak. Waktu pulang dia sangat sedih dan berpikir untuk mengganti senar raket dengan senar lain, mengingat itu bukanlah raket pribadi tetapi raket milik orang lain. Segala cara dikerahkan mulai mengganti dengan senar gitar hingga mencuri senar balon…yang akhirnya membuahkan hukuman baginya.
Sebuah keluarga kecil datang di desa itu. Seorang Ibu muda (Wulan Guritno) dan seorang anaknya yang bernama Michelle. Singkat cerita si Michelle yang satu sekolah SD dengan Guntur dan Raden menjadi sahabat mereka berdua.
Prestasi di bidang bulutangkis Guntur sempat diwarnai dengan percekcokan dengan ayahnya hingga tidak bicara beberapa hari karena Guntur berpendapat ayahnya tidak pernah perhatian, tidak pernah memikirkan bagaimana dia dan perjuangannya juga marah karena latihan-latihannya. Namun setelah Raino memberi tahu bahwa ayahnyalah yang meminjam raket untuk pertandingan dan sangat perhatian padanya, Guntur akhirnya luluh.
Raden sahabatnya, yang mengetahui ada club bulutangkis di kelurahan lain yang agak jauh (setelah menguntit ayah Guntur menjual bulu) melihat ada pengumuman penerimaan siswa baru. Terbersit di benaknya, pasti Guntur akan senang jika bisa ikut latihan di situ. Masalahnya hanya satu; untuk ikut latihan harus bayar, sementara dia uang dari mana?
Michelle yang akhirnya jadi teman berunding menyetujui untuk mencari uang dengan cara ngamen di pertunjukan keliling. Uangpun didapat, dan Raden mendaftarkann diri dengan nama Guntur untuk bisa ikut latihan di situ. Setelah beberapa lama Guntur yang asli datang ke sana untuk menemui Raden yang sedang latihan dikarenakan nenek Raden bilang kalau Raden setiap hari latihan dengan marah-marah padanya. Mengetahuinya, Raden akhirnya menyerahkan latihan itu pada Guntur yang asli.
Guntur akhirnya ikut club bulutangkis beneran….setiap hari menempuh perjalanan yang jauh dengan sepeda, hingga pulang malam setiap habis latihan. Saat yang mendebarkan akhirnya datang juga, apalagi kalau bukan pemilihan atlit untuk dikirim ke PB Djarum, ke tempat Liem Swie King berlatih dahulu dan mengantarkannya menjadi juara mengharumkan nama bangsa….akankah Guntur terpilih?!

Resensi film tentang Ketahanan Nasional

Olympus Has Fallen (2013)



Sutradara         :  Antoine Fuqua
Produser          :  Gerard Butler
                          Alan Siegel
                          Mark Gill
Penulis             :  Creighton Rothenberger
                          Katrin Benedikt
Pemeran Film :
·         Gerard Butler sebagai Mike Banning, mantan anggota Resimen Ranger ke-75 dan sekarang agen Dinas Rahasia.
·         Aaron Eckhart sebagai Presiden Benjamin Asher
·         Morgan Freeman sebagai Pembicara Allan Trumbull
·         Angela Bassett sebagai Lynne Jacobs, Direktur Dinas Rahasia
·         Rick Yune sebagai Kang Yeonsak, seorang teroris Korea Utara menyamar sebagai pembantu menteri Korea Selatan.
·         Dylan McDermott sebagai Dave Forbes, mantan agen Dinas Rahasia sekarang bekerja untuk detail keamanan swasta Perdana Menteri Korea Selatan.
·         Finley Jacobsen sebagai Connor Asher, anak Benjamin dan Margaret Asher
·         Melissa Leo sebagai Menteri Pertahanan Ruth McMillan
·         Radha Mitchell sebagai Leah Banning, seorang perawat dan istri Mike.
·         Robert Forster sebagai Jenderal Angkatan Darat AS Edward Clegg, Kepala Staf Angkatan Darat.
·         Cole Hauser sebagai Agen Roma, agen Dinas Rahasia.
·         Ashley Judd sebagai Margaret Asher, Ibu Negara Amerika Serikat.
·         Phil Austin sebagai Wakil Presiden Charlie Rodriguez.
·         James Ingersoll sebagai Laksamana Nathan Hoenig, Ketua Kepala Staf Gabungan.
·         Freddy Bosche sebagai Diaz.
·         Lance Broadway sebagai Agen O'Neil, anggota detail keamanan Presiden.
·         Tory Kittles sebagai Agen Jones, anggota detail keamanan Presiden.
·         Sean O'Bryan sebagai Ray Monroe, Wakil Penasehat Keamanan Nasional.
·         Keong Sim sebagai Perdana Menteri Korea Selatan Lee Tae-Woo.
·         Kevin Moon sebagai Cho.
·         Malana Lea sebagai Lim, pengikut wanita Kang yang menjabat sebagai ahli teknis dari kelompok.
·         Sam Medina sebagai Yu.

Film ini tentang Kang, seorang teroris dan buronan dunia yang berasal dari Korea Utara dan menyekap pejabat-pejabat penting Amerika Serikat termasuk Asher, Presiden USA saat itu. Asher disandera bersama Menteri Pertahanan, Laksamada Hoenig, dan dua pejabat lainnya.


Hari itu, Kang tiba-tiba membom kawasan White House dan menyebabkan warga sekitar terluka hingga tewas. White House yang saat itu sedang ditinggali oleh Asher dan pejabat-pejabat tersebut akhirnya dibawa oleh anak buah Kang ke sebuah bunker rahasia di dalam White House. Anak Asher, Connor, kabur tanpa sepengetahuan Kang dan bersembunyi di dalam dinding di kamar Lincoln.


Kemudian Mike Bannings, yang saat itu sedang berada di lokasi kejadian segera memasuki White House dengan sangat hati-hati agar tidak ketahuan oleh anak buah Kang yang berjaga di setiap sudut White House. Mike Bannings adalah seorang agen kepolisian yang dulu merupakan anggota perlindungan Presiden dan salah satu agen terbaik yang dimiliki Amerika. Namun belakangan ia selalu diremehkan karena pernah gagal menyelamatkan istri Asher yaitu si first lady.


Juru bicara Kepresidenan, yang diperankan oleh Morgan Freeman, akhirnya menjadi Presiden USA sementara dan bertugas untuk menyelamatkan orang-orang di dalam White House tersebut. Kang menyandera mereka dengan misi mendapatkan kode Cerberus. Cerberus adalah nuklir mutakhir milik Amerika yang sangat canggih dan berbahaya namun disalahgunakan oleh Kang sehingga nantinya Cerberus akan menargetkan nuklirnya ke Amerika sendiri. Kang sangat benci dengan Amerika dan ia melabelkan dirinya membela keadilan. Kode tersebut dipegang oleh Presiden Amerika, Menteri Pertahanan, dan Laksamada Hoenig.


Kang terhubung dengan Jubir Presiden dan diam-diam Jubir Presiden juga terhubung dengan Bannings. Kang membunuh Perdana Menteri Korea Utara dengan tujuan memberi tahu USA bahwa ia tidak segan-segan membunuh Asher jika keinginannya tidak dipenuhi.


Laksamada Hoenig memberikan kode Cerberusnya dan kemudian Bannings menemukan Connor. Connor terselamatkan dan Bannings meneruskan misinya untuk menyelamatkan Presiden USA.


Ternyata, Kang dibantu oleh mantan Secret Service, salah seorang teman Bannings yang berkhianat dari negaranya sendiri. Untungnya Bannings bisa membunuh temennya yang pengkhianat itu. Satu persatu kode Cerberus terbuka dan akhirnya Kang membunuh semua sanderanya kecuali Asher. Sebelumnya, dia ingin membunuh Menteri Pertahanan didepan White House namun ternyata Bannings menggagalkan rencana itu sehingga Menteri Pertahanan akhirnya bisa kabur dan selamat.


Karena 3 kode Cerberus sudah terbuka, militer-militer udara dalam 6 pesawat tempur USA menyerbu White House namun malah diserang balik sama Cerberus itu. Lalu Bannings melawan Kang dan Kang tewas. Disini, Asher yang terluka tidak membuat apa-apa kecuali menunggu Bannings menyelamatkannya. Padahal mah plis deh masa ngurus luka doang gak bisa.


Akhirnya, Asher dan Bannings keluar dari White House dengan selamat dan bendera USA kembali dikibarkan.

Resensi Film Tentang Cinta Tanah Air


TANAH AIR BETA (2010)




Sutradara : Ari Sihasale
Produser  : Mildo Seran
                    Nia Zulkarnaen
Pemeran  : Alexandra Gottardo sebagai Tatiana
      Griffit Patricia sebagai Merry
      Ashrul Dahlan sebagai Abu Bakar
      Thessa Kaunang sebagai Cik Irene
      Lukman Sardi sebagai Lukman


Tahun 1998. Timor-Timur berpisah dari Indonesia, membuat perpisahan harus terjadi. Banyak keluarga yang mendapatkan konflik internal antara tetap berada di Indonesia, yakni di Kupang atau memutuskan berpindah ke Timor Timur. Sebuah keluarga yang ayahnya sudah wafat adalah salah satu keluarga yang menerima konflik tersebut.
Merry memutuskan untuk memilih tetap berada di Indonesia dan bersekolah di sekolah kecil yang berguru ibunya, Tatiana. Mereka berdua berpisah dengan kakak Merry, Mauro yang memilih tinggal di Timor Timur bersama pamannya. Dirumah mereka, mereka berteman dengan pemilik toko kelontong; Koh Ipin dan Cik Irene.
Disekolah, Merry adalah korban kejahilan teman sebayanya, Carlo yang sebenarnya hanya menginginkan seorang adik. Ia dirawat oleh seorang keturunan Arab bernama Abu Bakar yang juga bersahabat dengan Tatiana setelah Ibu Carlo meninggal. Tatiana rajin pergi ke pengungsian untuk bertemu seorang relawan bernama Lukman untuk mencari tahu info mengenai Mauro.
Di antara potret sosial tentang kehidupan di pengungsian itu, Merry menduga ibunya sakit keras karena terbatuk-batuk. Dokter puskesmas kenalan Tatiana dan Merry, Dr. Joseph  diminta Merry untuk memeriksa Tatiana. Tatianapun diperiksa oleh Dr. Joseph, dan dibantu oleh Abu Bakar. Tatiana diceritakan oleh Abu Bakar mengenai berita yang disampaikan Lukman tentang Mauro beberapa hari yang lalu yang membuat Merry gembira karena menduga Mauro akan ke tempatnya. Ternyata Mauro yang berada disana tidak menyukai ibunya yang tidak pernah menengoknya, padahal itu semua adalah salah kaprah karena waktu tiba Mauro dan Tatiana selalu tidak sama. Maka, Mauro hanya meminta Merrylah yang bertemu dengannya.
Hal yang diceritakan di puskesmas itu didengar oleh Merry yang ingin menjenguk ibunya, Merrypun bertekad pergi ke perbatasan sendirian dengan uang tabungannya. Cik Irene berbaik hati memberikan bekal untuk Merry. Merrypun pergi sendiri dengan menggunakan bus hingga sampai ke terminal terdekat dengan perbatasan (yang juga masih sangat jauh dari perbatasan). Bertanya kepada seorang sopir, ia mengetahui jalan ke perbatasan dan nekat berjalan kaki.

Abu Bakar dan Tatiana yang baru saja pulang, mengetahui Merry sudah tidak ada. Tatianapun menduga Merry mendengar pembicaraannya dengan Abu Bakar. Abu Bakarpun segera menyuruh Carlo untuk mencari Merry. Carlo sampai ke terminal terakhir dan mendapat info dari sopir yang ditanyai Merry. Carlo juga berjalan kaki, tapi ia beruntung menemukan mobil pengangkut. Iapun ikut dan berhasil menemukan Merry dijalan. Segera setelah ditinggal oleh mobil pengangkut, Merry pingsan. Merrypun dibawa ke puskesmas terdekat dan cukup sehat untuk melanjutkan perjalanan.


Perjalanan yang mereka lalui tidak mudah karena sedikitnya kendaraan yang lewat. Usaha yang ulet membuat mereka sampai di perbatasan. Mereka bertemu Lukman, Merry menunjukkan foto keluarganya dan hubungan darahnya denga Mauro dan Tatiana. Lukman mengatakan bahwa Mauro sudah sampai di perbatasan. Merry dan Carlo pergi ke perbatasan dimana keluarga yang berpisah saling bertemu. Disana, lewat lagu Kasih Ibu, Merry bertemu dengan Mauro. Saat mereka tengah berangkulan, Merry meluruskan kesalah pahaman Mauro. Tepat saat itu, Tatiana dan Abu Bakar datang. Tatiana segera pergi ke Mauro dan Merry dan berpelukan.

Minggu, 18 Mei 2014

BUTIR BUTIR DEKLARASI HAM

Butir Butir Deklarasi HAM


Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara

Deklarasi Hak Asasi Manusia dan Warga Negara (PerancisLa Déclaration des droits de l'Homme et du citoyen) adalah salah satu dokumen fundamental dari Revolusi Perancis, menetapkan sekumpulan hak-hak individu dan hak-hak kolektif manusia. Diadopsi pada 26 Agustus 1789, oleh Majelis Konstituen Nasional (Assemblée nationale constituante), sebagai langkah awal untuk penulisan sebuah konstitusi. Ini menetapkan hak-hak fundamental tidak hanya bagi warga negara Perancis tetapi memperuntukan hak-hak ini untuk seluruh manusia tanpa terkecuali:
"Manusia dilahirkan bebas dan tetap setara di dalam hak. Perbedaan sosial dapat   ditemukan hanya pada keperluan umum."
Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam deklarasi menjadi nilai konstitusional dalam hukum Perancis saat ini dan mungkin digunakan untuk menentang perundang-undangan dan kegiatan pemerintah lainnya.
kelima belas isi deklarasi Perancis yaitu:
-          Manusia dilahirkan merdeka dan tetap merdeka.
-          Manusia mempunyai hak yang sama.
-          Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain.
-          Warga Negara mempunyai hak yang sama dan mempunyai kedudukan serta pekerjaan umum.
-          Manusia tidak boleh dituduh dan ditangkap selain menurut undang-undang.
-          Manusia mempunai kemerdekaan agama dan kepercayaan.
-          Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.
-          Adanya kemerdekaan surat kabar.
-          Adanya kemerdekaan bersatu dan berapat.
-          Adanya kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
-          Adanya kemerdekaan bekerja,berdagang, dan melaksanakan kerajinan.
-          Adanya kemerdekaan rumah tangga.
-          Adanya kemerdekaan hak milik.
-          Adanya kemedekaan lalu lintas.
-          Adanya hak hidup dan mencari nafkah.

Deklarasi dirancang oleh Marquis de Lafayette dan telah diadopsi oleh Majelis Nasional, dimaksudkan sebagai bagian suatu transisi dari absolut menjadi monarki konstitutional. Banyak dari prinsip-prinsip tersebut meletakkan deklarasi secara langsung untuk menentang institusi dan pemakaian ancien régime pada sebelum revolusi Perancis. Pada saat dimana, Perancis akan menjadi sebuah Republik, tetapi dokumen ini tetap fundamental.
Prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam deklarasi berasal dari prinsip-prinsip filosofis dan politis dari Abad Pencerahan, seperti individualismekontrak sosial sebagai diteorikan olehJean-Jacques Rousseau, dan separasi kekuasaan yang diperkenalkan oleh baron de Montesquieu. Mungkin pula didasarkan pada Deklarasi Kemerdekaan AS dan Deklarasi Hak Asasi Manusia Virginia yang dikembangkan oleh George Manson, yang juga didasarkan pada Perjanjian Hak Asasi Manusia Inggris 1689.
Pengakuan HAM oleh masyarakat dunia menvapai puncaknya ketika ditandai  dengan munculnya Universal Declaration of Human Right oleh PBB pada tanggal 10 Desember 1948. Oleh karena itu, tanggal 10 Desember di peringati sebagai hari HAM sedunia.

Berdasarkan pasal 1Universal Declaration of Human di simpulkan bahwa perlu adanya pengakuan, penghargaan sekaligus jaminan internasional bahwa sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak-hak yang sama. Mereka di karuniai akal dan budi dan kehendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
Hak asasi manusia menurut piagam PBB, meliputi :
1.     Hak untuk hidup
2.     Hak untuk kemerdekaan hidup
3.     Hak untuk mendapatkan perlindungan hukum
4.     Hak berpikir dan mengeluarkan pendapat
5.     Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran
6.     Hak menganut aliran kepercayaan ayau agama
7.     Hak untuk memperoleh pekerjaan
8.     Hak untuk memiliki sesuatu
9.     Hak untuk memperoleh nama baik

Dengan adanya deklarasi tersebut mengartikan bahwa telah ada komitmen moral dunia internasional pada HAM sehungga setiap negara harus memberi jaminan HAM dalam konstitusi atau undang-undang dasarnya.


Sumber :

1.http://id.wikipedia.org/wiki/Deklarasi_Hak_Asasi_Manusia_dan_Warga_Negara
2. http://einjelfin.blogspot.com/2013/05/makalah-ham-internasional.html