Kutipan
dan pendapat tentang aksi solidaritas para pelaku tindak peretasan (hacking) di
dunia maya
Kutipan kesatu
“Situs pemerintahan dan layanan public memang rentan
sehingga sering menjadi sasaran aksi vandalism. Masalah tata kelola yang tidak
prefesional, hambatan keberlangsungan akibat sifat anggaran yang berbasis
proyek adalah penyebab utama rendahnya kualitas khususnya dalam aspek keamanan.
Akibatnya, sering terjadi suatu situs yang semula menjadi kebanggaan dan telah
diekspos luas, belakangan terbengkalai dan tidak jelas lagi pengelola yang
bertanggung jawab”
Kutipan kedua
"Aksi saling serang seperti itu memang seolah sudah menjadi
`hukum' di dunia maya yang sangat sensitif itu. Terlebih ketika yang diserang
terlebih dulu adalah Indonesia, yang memang dikenal sebagai negara dengan
sumber serangan siber terbesar di dunia dan salah satu yang paling disegani
dalam dunia peretasan. Apa yang dilakukan hacker Indonesia itu pun sempat
menjadi tajuk utama di beberapa situs berita besar dunia. Adapun pengamat
telematika, Heru Sutiadi, menegaskan Indonesia patut mewaspadai terjadinya
serangan balik ke situs-situs Indonesia, khususnya situs-situs pemerintah dan
militer, yang pada akhirnya dapat bermuara pada terjadinya perang maya (cyber
war).”
Pendapat Saya......
Menurut
pendapat saya, aksi solidaritas itu harus mempunyai bukti yang kuat dan data
–data yang akurat untuk bisa melawan para peretasan (hacking) yang membuat
antar negara tetangga menjadi konflik dikarenakan peretasan itu sendiri
menyebabkan perdamaian atau kerja sama antar negara itu akan menjadi
renggang,dan rahasia” negara yang tidak semestinya orang lain atau negara lain
tahu akan ketahuan oleh prilaku peretasan(hacking) yang ingin menghancurkan
kerja sama antar negara tersebut. Aksi tersebut bisa membantu menghancurkan
para hacking tersebut untuk tidak membuat perang maya (cyber war) antar negara
tetangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar